Selasa, 06 November 2007

PENGHALANG MASUK SURGA

Salah satu tujuan daripada diciptakannya manusia adalah untuk beribadah kepada Allah, jadi setiap saat dan setiap wktu yang terus bergulir ini hendaklah senantiasa kita isi dengan ibadah-ibadah yang nantinya bisa menghantarkan kita menjadi orang yang senantiasa diridhoi oleh Allah. karena ingat bahwa inti dari kehidupan kita ini tidak lain hanya untuk nmendapatkan ridho dari Allah. jika kita sudah mendapatkan ridho Allah niscaya segala perbuatan kita akan berhasil dan bermanfaat bagi kita khususnya dan umumnya bagi semua umat manusia, sebagaimana nabbi Muhammad SAW, beliau adalah utusan Allah segala hal yang dilakukan maupun segala sabda-sabda beliau selain bernilai positif bagi beliau tapi juga bagi seluruh umat manusia, hal itu juga sesuai dengan firman Allah yang mengatakan bahwa agama (ajaran) islam (agama yang dibawa oleh nabi Muhammad SAW) adalah " Rahmatan Lil'alamin " ( rahmat bagi seluruh umat) tidak dikhususkan untuk umat islam saja . sebaliknya Allah tidak akan ridho terhadap hambanya yang senantiasa melakukan hal-hal yang dilarangnya, tidak ubahnya kita jika kita mencintai seseorang maka apapun yang dilakukan oleh orang yang kita cintai walaupun perbuatan itu kadar/nilai dari perbuatan itu rendah tapi bagi kita itu sudah merupakan hal yang sangat berharga. demikian juga ketika orang yang kita benci melakukan hal yang sebesar apapun maknanya itu tidak akan begitu berarti bagi kita.
Dunia adalah tempat kita menanam amalan-amalan maupun perbuatan-perbuatan yangmana amalan dan perbuatan kita akan kita petik kelak di hari kiyamat ( alam akhirat ). dalam Alqur'an Allah berfirman yang artinya kurang lebih seperti ini " barang siap yang berbuat baik (di dunia) walaupun semisal biji Dzarrah (biji sawi) dia akan menerima balasannya (di akhirat), dan barang siapa yang berbuat jelek (di dunia) walaupun semisal biji Dzarrah (biji sawi) dia akan menerima balasannya (di akhirat).” jadi sebesar apapun amal kita di dunia kelak akan kita pertanggung jawabkan dihadapan Allah SWT. untuk itu marilah kita angan-angan perbuatan kita sehari-hari sudahkah perbuatan kita sesuai dengan hakikat diciptakannya manusia? sudahkah kita beribadah? berapa lama kita beribadah dalam sehari? sudahkah ibadah kita diterima? cobalah kita meraba kembali kehidupan kita.
Setiap orang pasti mempunyai keinginan agar dirinya bisa bahagia baik di dunia maupun di akhirat dan semuanya itu hanya dapat kita peroleh jika kita mendapatkan ridho Allah. jika kita menginginkan hidup kita bahagia di akhirat berarti kita memilih " syurga ", di dalam Alqur'n telah diterangkan banyak sekali keutamaan-keutamaan yang ada didalam syurga, selain kita bisa menyaksikan langsung wujud dari Allah SWT. kita juga bisa meminta apapun yang kita inginkan. coba kita bayangkan jika semua keinginan kita terpenuhi "alangkah bahagianya kita". namun tidak semua orang kelak masuk syurga karena disamping Allah menciptakan syurga juga menciptakan suatu tempat untuk orang-orang yang semasa hidupnya ingkar kepada-Nya yangmana disitu adalah tempat penyiksaan bagi mereka yaitu di neraka. jadi kelak di akhirat kita memilih antara dua tempat Syurga atau Neraka, tentunya jika kita ingin mendapatkan syurga kita harus senantiasa beribadah kepada Allah dan mengharap Ridho-Nya. Di dalam kitab "Nasha ikhul ‘Ibad” karangan Ibnu Hajar AL-Atsqolani disebutkan beberapa ciri orang yang tidak di masukkan syurga sebelum dia bertaubat yaitu:
1) Al-Qula’u : Orang yang membawa kejelekan (keterangan palsu), membohongi pemimpin supaya menguntungkan dia.
Ex: banyak sekali orang yang biasanya membuat keterangan maupun kesaksian palsu hanya demi mendapatkan sejumlah uang, ataupun kesenagan bagi dirinya.
2) Al- Jayyuf : Orang yang mencuri kain kaffan untuk azzimat.
Biasanya dikalangan masyarakat utamanya mereka yang hidup di daerah pedesaan, yang masih kental debngan dunia mistis. Mereka mempercayai bahwa kain kaffan bias digunakan sebagai azimat.
3) Al-Qattatu : Orang yang suka mengadu domba (adu-adu)
Diantara orang yang paling dibenci oleh Allah yaitu orang yang pandai nmengadu domba orang lain untuk kepentingannya sendiri.
4) Ad-daibubu : Orang yang menyediakan tempat lokalisasi (komplek)
Zina adalah salah satu dari dosa besar, bahkan orang yang menyediakan tempat untuk berzina merupakan salah satu dari sekian orang yang tidak dimasukkan syurga sebelum dia mau bertaubat.
5) Ad-dayyutsu : Orang yang tidak cemburu terhadap keluarganya
Ternyata sifat cemburuan tidak selamanya jelek. Bahkan bagi keluarga yang tidak mempunyai rasa cemburu terhadap keluarganya, terutama istrinya atau suaminya merupakan ganjalan kita untuk masuk surga.
6) Shohibul ‘Arthobah : Orang yang memainkan musik
Di zaman Rasulullah banyak terdapat tempat-tempat hiburan yang mana pada saat itu setiap tempat hiburan (discotik) selalu identik dengan muisik, sehingga sebagian ulama’ berpendapat bahwa setiap musik yang bias memancing seseorang untuk “berjoged” itu dilarang oleh agama, ada sebagian ulama’ juga yang membolehkan selama tidak memancing seseorang berjoged.
7) Shohibulkuubah : orang yang memiliki musik sekaligus memainkannya
Seperti keterangan diatas, bahkan orang yang menyediakan alat musik itupun juga diancam tidak akan dimasukkan surga sebelum dia mau bertaubat.
8) Al-‘Utullu : Orang yang tidak mau meminta maaf dan tidak mau memaafkan orang lain apapun alasannya
Sering kita jumpai dikalangan masyarakat, utamanya yaitu ibu-ibu atau mbak-mbak mau meminta maaf kepada orang lain tetapi tidak mau memaafkan orang lain, bahkan dengan berbagai alasanpun tidak di hiraukan. Itu di sebabkan karena masih rendahnya tingkat kesadran yang dimiliki oleh seseorang tersebut.
9) Az-Zaniimu :Anak hasil zina yang dibuang oleh orangtuanya dan menjadi aib bagi orang lain
Pada saat ini di berita berbagai media sering kita jumpai, penemuan bayi di tempat sampah, selokan bahkan di sungi. Sebagian dari mereka ada yang masih nhidup ad juga yang sudah mati, jikala bayi itu hidup kemudian setelah besar dia menjadi aib bagi keluarga yang membesarkan maka dia tidak akan dimasukkan ke surga sebelum dia bertaubat.
10)Al’Aquliwalidaihi : Orang yang berani kepada kedua orangtua, suka menyakiti orangtua, menyuruh-nyuruh orang tua dan tidak memperdulikan orangtua.
Sekarang sudah zaman modern, banyak sekali hal-hal yang berputar 180 0 dari hal-hal masa dahulu, banyak anak yang tidak lagi patuh kepada orang tua. Apabila zaman dahulu kita melihat seorang anak yang taat dan patuh kepada kedua orang tua, namun saat ini kita bias melihat banyak anak yang seakan-akan menjadi juragan, orang tua biasa dijadikan sebagai suruh, Na’udzubillahi min dzalik

Demikian beberapa hal yang perlu kita antisipasi dalam kehidupan kita kedepan. Kadang kita tidak menyadari akan dosa yang kita lakukan, sehingga dosa yang menumpuk dalam diri kita tidak kita sadari. Bahkan kita terus menerus menambah dosa yang ada dalam diri kita. Oleh karena itu dengan adanya tulisan ini kami berharap kita bisa menjadikan tulisan ini sebagai bahan instropeksi diri, akankah saya sudah terlepas dari bebrapa golongan orang yang tidak di masukkan ke syurga Allah sebelum mereka bertaubat??
Mungkin cukup ini yang bisa kami sampaikan apabila ada kebaikan yang ada itu datangnya dari Allah semata, dan jika ada kesalahan itu datangnya dari diri saya sendiri, kritik dan saran yang konstruktif selalu kami nantikan Akhirnya
Wallahul Muwaffiq Ila Aqwqamith Thorieq
Wassalam…

WALLAHU A’LAM BISSHOWAF…